PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG

Written By Unknown on 11/07/2013 | 8:20 pm


LATAR BELAKANG
            Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain padi dan gandum. Sebagai sumber karbohidrat utama, di Amerika Tengah dan selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji yang dikenaln dengan istilah tepung jagung maizena), dan bahan baku industri(dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfual. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanaman sebagai penghasil bahan farmasi.
Saat ini petani jagung banyak mengeluh karena adanya serangan penyakit bulai. Bulai merupakan penyakit paling berbahaya dan sangat ditakuti petani karena ini terus mengancam pertanaman jagung. Petani jagung akan panik bila pertanamannya diserang penyakit bulai atau downy mildew, karena dapat menyebabkan gagal panen dan mengakibatkan petani rugi besar. Lebih parah lagi, bulai bisa menyerang pertanaman pada musim berikutnya melalui spora cendawan yang bisa berkembang di tanah. Penyakit bulai ini disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis atau P. philippinensis.
            Penyakit bulai pada jagung merupakan penyakit utama yang paling berbahaya karena sebarannya yang sangat luas meliputi beberapa negara penghasil jagung di dunia seperti Filipina, Thailand, India, Indonesia, Afrika, dan Amerika dan hampir di semua propinsi di Indonesia dan kehilangan hasil yang ditimbulkannya dapat mencapai 100% pada varietas jagung yang rentanHal ini seperti yang di alami petani di kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dimana lebih dari 220 hektar lahan jagung mereka terserang bulai, sehingga kerugian yang diderita petani akibat penyakit ini mencapai 500 juta lebihBulai merupakan penyakit yang bersifat parasit obligat, dimana cendawan ini hanya mampu tumbuh dan berkembang pada jaringan hidup dan hanya pada tanaman inang (jagung).

REKOMENDASI
            Penyebab Mewabahnya Penyakit Bulai :
・       Penanaman varietas jagung rentan bulai
・       Penanaman jagung berkesinambungan
・       Efektivitas fungisida rendah akibat dosis dikurangi atau dipalsukan
・       Cara aplikasi fungisida tak sesuai
・       Tidak adanya tindakan eradikasi
・       Adanya resistensi bulai thd metalaksil
・       Peningkatan virulensi bulai thd tan. Jagung
            Penyakit bulai pada jagung dapat disebabkan oleh 10 spesies dari tiga generasi yaitu:
1. Peronosclerospora maydis (Java downy mildew)
2. P. philippinensis (Philippine downy mildew)
3. P. sorghi (Sorghum downy mildew)4. P. sacchari (Sugarcane downy mildew)
5. P. spontanea (Spontanea downy mildew)
6. P. miscanthi (Miscanthi downy mildew).
7. P. heteropogoni (Rajasthan downy mildew)
8. Sclerophthora macrospora (Crazy top)9. S. rayssiae var. zeae (Brown stripe)
10. Sclerospora graminicola (Graminicola downy mildew)
Penyakit bulai di Inonesia di sebabkan oleh 3 spesies cendawan dari genus Peronosclerospora yaitu P. maydis, P. philippinensis, P. sorghi.
            Gejala serangan penyakit bulai pada jagung sangat mudah dikenali, yaitu daun berwarna khlorotik (putih seperti tepung) pada bagian atas dan bawah memanjang sejajar tulang daun dengan batas yang jelas. Bagian daun yang masih sehat berwarna hijau normal. Tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya dan pembentukan tongkol terganggu sampai tidak bertongkol sama sekali. Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh sehingga semua daun terinfeksi. Gejala lainnya adalah terbentuk anakan yang berlebihan dan daun-daun menggulung dan terpuntir, bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan dan daun sobek-sobek. Tanaman jagung mengalami periode kritis antara umur 1 minggu hingga 5 minggu, apabila selama periode kritis tersebut tanaman tidak menimbulkan gejala serangan maka tanaman jagung akan tumbuh normal dan bisa menghasilkan tongkol.
PENGENDALIAN
            Oleh karena itu dalam pengembangan jagung di Indonesia, kewaspadaan terhadap penyakit bulai perlu mendapat perhatian serius dengan berpegang pada 5 komponen pengendalian yaitu :
1) Periode bebas tanaman jagung,
2). Tanam serempak,
3). Eradikasi tanaman terserang bulai,
4). Varietas tahan bulai,
5). Fungisida berbahan aktif metalaksil (Bisa menggunakan Demorf berbahan aktif Dimethomorp).
            Komponen pengendalian penyakit bulai yang umum dilakukan selama ini adalah perlakuan benih dengan fungisida saromil atau ridomil yang berbahan aktif metalaksil, karena praktis dan mudah dilakukan, bahkan petani tidak perlu melakukan tindakan apapun, hanya menanam benih jagung yang sudah diberi perlakuan fungisida. Selain pengendalian dengan fungisida, varietas tahan bulai sebenarnya sudah lama diteliti, namun tidak banyak yang memanfaatkannya karena adanya fungisida barbahan aktif metalaksil yang selama ini efektif mengendalikan penyakit bulai melalui perlakukan biji.
Pengendalian dengan Teknologi Acrobat + Regent Red
            Cara efektif untuk mencegah terjadinya serangan penyakit bulai adalah penggunaan varietas tahan, pemusnahan tanaman terinfeksi, tanam serempak, pergiliran tanaman, serta pencegahan dengan fungisida yang tepat,” jelas Murdiyanto, Manager Fungicide Products Crop Protection PT BASF Indonesia.  BASF melalui penelitian yang akurat, telah menemukan solusi tepat pencegahan penyakit bulai dengan fungisida Acrobat. Hal tersebut sudah dibuktikan sendiri oleh banyak petani di sentra produksi jagung. Dewasa ini BASF meluncurkan paket kombinasi handal untuk atasi bulai dan sehatkan tanaman jagung yakni, Acrobat + Regent Red.
            Teknologi perlakuan benih Acrobat + Regent Red menjadi solusi yang tepat bagi petani untuk mengatasi problem penyakit bulai dan menjadikan tanaman lebih sehat, asalkan komposisi dan cara pencampurannya sesuai dengan yang dianjurkan BASF,” tutur Murdiyanto. Hal tersebut diamini Samsul, petani jagung di Desa Butuh, Kec. Keras, Kediri. Alasannya, hasil coba-coba petani dengan produk fungisida lain tidak sebaik kombinasi Acrobat + Regent Red dalam mengatasi bulai. Banyak keuntungan yang didapat petani dalam menggunakan Acrobat + Regent Red, yakni pengendalian penyakit bulai lebih efektif sehingga tanaman aman dari bulai dan panen bisa maksimal. Disamping itu dengan adanya Regent Red juga bisa memperbaiki pertumbuhan tanaman, perakaran lebih banyak, daunnya lebih lebat, lebih hijau, dan batangnya lebih kokoh.  Manfaat lain dapat mengatasi hama lalat bibit, orong-orong, dan semut merah.
Komposisi Harus Tepat dalam Pemanfaatan Acrobat +Regent Red
            Pemanfaatan Acrobat + Regent Red sebagai perlakuan benih harus tepat dan dipastikan merata ke setiap benih jagung yang akan ditanam. Cara mencampurnya, siapkan lebih dulu gelas plastik yang diisi dengan air 10 ml, kemudian larutkan Acrobat 5 g, setelah merata masukkan Regent Red sebanyak 10 ml, aduk lagi hingga tercampur merata. Kemudian masukkan campuran tadi ke dalam kantong plastik pencampur benih yang telah terisi satu kilogram benih, kemudian dikocok sampai merata benar dan tidak ada sisa campuran yang melekat di plastik.
            Untuk mendapatkan hasil maksimal, budidaya tanam yang baik juga harus dilakukan. Mulai dari pengolahan lahan yang baik, tanah dibajak sekali, lalu diratakan dan digaru, selanjutnya tanam benih yang telah diberi perlakuan Acrobat + Regent Red. Buat lubang tanam menggunakan tugal, dengan jarak tanam 20 cm x 70 cm. Selanjutnya pemupukan dilakukan pada umur 15 dan 40 hari setelah tanam, yaitu pupuk majemuk NPK 15 : 15 : 15 sebanyak 75 kg, SP-36 sebanyak 75 kg, dan ZA 350 kg untuk satu musim tanam. Dengan cara tersebut petani akan memperoleh panen sekitar 8 ton pipilan kering per hektar.


KONKLUSI

Pengelolaan tanaman secara terpadu merupakan salah satu cara meningkatkan produktivitas dan daya saing hasil. Terpadu di sini terkait erat dengan istilah manajemen. Penerapannya sebaiknya pada kelompok tani sehamparan dalam satu jaringan irigasi, yang mana untuk keberhasilannya diperlukan penguatan kelembagaan kelompok tani. Dengan adanya suatu kelompok maka segala sesuatu bisa dimusyawarahkan bersama dengan mencapai kata mufakat.
Manajemen yang sarat dengan peraturan-peraturan sangat tepat diterapkan dalam kelompok tani. Di samping mampu meningkatkan sumberdaya manusia juga sebagai alat untuk menanggulangi segala permasalahan yang muncul supaya mampu ditarik solusi bersama yang membawa manfaat
Penyakit bulai pada tanaman jagung merupakan masalah klasik yang seakan tidak pernah ada solusinya. Terdapat beberapa solusi, namun perlu pemahaman yang baik dalam menanggulanginya karena adanya pengaruh yang kuat dari aspek social ekonomi masyarakat tani. Tindakan preventif maupun kuratif adalah salah satu solusi dalam menanggulangi penyakit bulai pada tanaman jagung, yang termasuk dalam wadah praktis manajemen pertanian dalam organisasi kelompok tani. Manakala hal tersebut dicanangkan secara kompak dan sungguh-sungguh maka diharapkan produksi maupun produktivitas tanaman jagung bisa dicapai dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Anonymous 2012. Pengendalian Penyakit Bulai tanaman Jagung. Diunduh dari http://bpppucanglaban.blogspot.com/2011/12/bulai-tanaman-jagung.html.diakses tanggal 22 Oktober 2012
Anonymous,2012. Penyakit Bulai Tanaman Jagung. Diunduh dari http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=10&aid=2636. Diakses tanggal 22 Oktober 2012
Anonymous, 2012. Penanganan tepat Penyakit Bulai Tanaman jagung. Diunduh dari http://kalbar.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=219:jagung&catid=56:rekomendasi-2011&Itemid=161. Diakses tanggal 22 Oktober 2012
Anonymous 2012. Solusi dalam Menangani Bulai pada Tanaman jagung. Diunduh dari http://azisrifianto.blogspot.com/2010/08/penyakit-bulai-downey-mildew-pada.html. Diakses tanggal 22 Oktober 2012
Diposkan oleh sinta HS di 21.41

Ditulis Oleh : Unknown ~Balconystair

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG yang ditulis oleh Balconystair Jika Anda menyukai artikel ini, silakan klik like atau tombol g+, Anda diperbolehkan mengcopy paste artikel ini dengan catatan mencantumkan sumbernya. Terima Kasih dan sering-sering mampir, ya.. :) Salam Blogger!!

Blog, Updated at: 8:20 pm

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kujungan anda. Komentar anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.

Powered by Blogger.