BIOLOGI DAN KESEHATAN TANAH : Biota Penambat Nitrogen

Written By Unknown on 09/04/2013 | 2:25 pm


Aspek Mikrobiologis Pengelolaan Nitrogen
Tuntutan untuk meningkatkan produksi pertanian yang semakin tinggi dan semakin menyusutnya lahan pertanian yang subur terkait pengolahan tanah, pemupukan dan tata air sebagai bagian dari sistem pengelolaan lahan harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam pengelolaan hara, khususnya nitrogen (N), potensi biologi perlu mendapatkan perhatian yang lebih, baik sebagai sumber N (penambat N2 udara) maupun dalam menghambat kehilangan N dari lingkungan.


Biota Penambat N (Non-Simbiotik)
Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman. N harus ditambat atau difiksasi oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan (leguminose). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

Mikrobia penambat nitrogen
Sumber utama N berasal dari gas N2 dari atmosfir. Kadar gas nitrogen di atmosfir bumi sekitar 79%. Walaupun jumlahnya sangat besar tetapi belum dapat dimanfaatkan oleh tanaman tingkat tinggi, kecuali menjadi bentuk yang tersedia. Proses perubahan tersebut (1). Penambatan oleh mikrobia dan jasad renik lain, ada yang hidup simbiotis dengan tanaman-tanaman legum (kacang-kacangan) maupun tanaman non legum, (2). Penambatan oleh jasad-jasad renik yang hidup bebas di dalam tanah atau yang hidup pada permukaan organ tanaman seperti daun, dan (3). Penambatan sebagai oksida karena terjadi pelepasan muatan listrik di atmosfir.

Selama berabad-abad penggunaan legum (kacang-kacangan) dalam pergiliran tanaman serta penggunaan pupuk kandang merupakan cara-cara yang penting dalam penyediaan nitrogen tambahan pada tanaman non legum. Meskipun masih merupakan sumber nitrogen yang besar sumbangannya bagi pertumbuhan tanaman, selama beberapa dekade sekarang ini sumber nitrogen kacang-kacangan dan pupuk kandang makin hari makin menurun peranannya. Jumlah nitrogen yang ditambat oleh rhizobia sangat bervariasi tergantung strain, tanaman inang serta lingkungannya termasuk ketersediaan unsur hara yang diperlukan.

Banyak genus rhizobia yang hanya dapat hidup menumpang pada tanaman inang tertentu (spesifik). Sebagai contoh bakteri yang bersimbiosis dengan kedelai (soybean) umumnya tidak dapat bersimbiosis dengna tanaman alfalfa (medicago). Agar kemampuan menambat nitrogen tinggi maka tanaman inang harus dinokulasi dengan inokulan yang sesuai. Penambatan oleh rhizobia maksimum bila ketersediaan hara nitrogen dalam keadaan minimum. Dianjurkan untuk memberikan sedikit pupuk nitrogen sebagai starter, agar bibit muda memiliki kecukupan N sebelum rhizobia menetap dengan baik pada akarnya. Sebaliknya pemupukan nitrogen dengan jumlah besar (terus menerus) akan memperkecil kegiatan rhizobia sehingga kurang efektif.

Bakteri Penambat Nitrogen
Tipe/Sifat                                         Jenis Mikroorganisme
·         Asimbiotik/Asosiasi:
Bakteri Aerobik                                Azotobacter, Beijerinckia
Bakteri Mikroaerofilik                      Azospirillum, Thiobacillus, Spirillum
Bakteri Fakultatif                             Bacillus, Escherichia, Pseudomonas
Bakteri Anaerobik                            Clostridium, Desulfovibrio
Blue Green                                        Nostoc, Anabaena, Rhodospirillum
Algae/fotosintetik
·         Simbiotik:
Bakteri                                              Rhizobium-Legum
Blue Green Algae                             Anabaena azollae-Azolla

Penambat Nitrogen non-simbiotik:
-Azotobacter, hidup di rhizosfer tanaman di lahan kering
-Clostridium, hidup di tanah tergenang/ tanah sawah
-Azospirillum, hidup di permukaan / dalam akar
-Cyanobacteria, BGA, hidup di tanah tergenang /tanah sawah

Penambat Nitrogen simbiotik:
-Rhizobium- hidup dalam bintil akar leguminosae
-Anabaena azollae-hidup dalam daun Azolla pinnata

Ditulis Oleh : Unknown ~Balconystair

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul BIOLOGI DAN KESEHATAN TANAH : Biota Penambat Nitrogen yang ditulis oleh Balconystair Jika Anda menyukai artikel ini, silakan klik like atau tombol g+, Anda diperbolehkan mengcopy paste artikel ini dengan catatan mencantumkan sumbernya. Terima Kasih dan sering-sering mampir, ya.. :) Salam Blogger!!

Blog, Updated at: 2:25 pm

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih atas kujungan anda. Komentar anda akan sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.

Powered by Blogger.